Hadith Palsu Tentang Merokok

Rasulullah SAW pernah bersabda (maksudnya) : “Kelak akan datang kaum-kaum di akhir zaman, mereka suka menyedut asap tembakau dan mereka berkata: Kami adalah umat Muhammad padahal mereka bukan umat ku dan aku juga tidak menganggap mereka sebagai umat ku, bahkan mereka adalah orang yang celaka”

Abu Hurairah R.A yang mendengar sabda tersebut bertanya: “Bagaimana sejarah tembakau itu tumbuh wahai Rasulullah?”

Sabda Rasulullah SAW : “ Sesungguhnya setelah Allah menciptakan Adam dan memerintahkan para malaikat untuk sujud (tanda penghormatan) kepada Adam, seluruh malaikat kemudian sujud kepadanya kecuali iblis. Dia enggan, sombong dan termasuk orang-orang yang kafir. Allah bertanya kepada iblis : Wahai iblis apa yang menyebabkan kamu tidak mahu sujud ketika Aku memerintahkan mu? Kata iblis : Aku lebih baik darinya, aku tercipta dari api sedangkan ia dari tanah. Allah berfirman: Keluarlah engkau dari syurga, sesungguhnya engkau terkutuk dan engkau dilaknat hingga akhir. Iblis keluar dalam ketakutan hingga terkencing-kencing. Dari titisan kencing iblis itulah tumbuh sejenis tumbuhan yang dinamakan pokok tembakau.”

Nabi bersabda lagi : “Allah memasukkan mereka ke dalam neraka dan sesungguhnya tembakau adalah tanaman yang keji”

------------------------

Status hadith di atas adalah palsu dan direka oleh orang yang tidak bertanggungjawab menggunakan nama Rasulullah s.a.w. Berikut adalah hadith Nabi yang melarang berdusta atas nama baginda:

Dari Ali bin Abi Thalib r.a, Rasulullah s.a.w bersabda, “Janganlah kalian berdusta atas namaku. Sesungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka dia akan masuk neraka.” Dalam riwayat Bukhari, “Hendaknya dia masuk ke neraka.” (HR. Bukhari)

Walau hadith tentang larangan merokok itu palsu, namun fatwa telah menetapkan bahawa merokok hukumnya HARAM dan anda boleh lihat melalui dua pautan di bawah: - shahirul.com

http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-kebangsaan/merokok-dari-pandangan-islam

http://www.e-fatwa.gov.my/fatwa-negeri/fatwa-tentang-merokok-selangor